Mutakhir
ini kita sering didengungkan dengan istilah Negara Islam, Khalifah, Baiah, dan
bermacam-macam istilah yang menyebabkan umat Islam terkeliru. Islam diidofahkan
dan dijenamakan mengikut citarasa dan hawa pemimpin dan ulama yang bersekongkol
dengan pemerintahan sekular.
Adapun
pengisytiharan baru Khalifah di Iraq, dan sebagainya, ada pihak-pihak memaksa
untuk kita menerima pemimpin jihad ini sebagai Khalifah iaitu pemimpin Agung
Umat Islam seluruh dunia.
Yang
menjadi persoalannya apakah kedudukan baiah, biaah dan komuniti itu sesuai
dengan tuntutan syariah.
Ini
adalah tulisan rasmi HT berkenaan dengan Negara Islam
"Sebetulnya
Barat kekuasaan beralih kepadanya, telah memberikan banyak negara kepada mereka
untuk menyempurnakan makarnya dalam menjauhkan Islam dari pemerintahan,
memecah-belah negeri-negeri kaum Muslim, serta membius mereka dengan sikap
fobia terhadap kekuasaan. Setiap waktu, Barat selalu memberi mereka negara baru
untuk semakin menyesatkan dan menambah perpecahan mereka. Barat selalu siap
memberi mereka lebih banyak lagi, selama mereka masih mengusung ideologi dan
pemahamannya karena mereka adalah pengikut setia Barat.
Persoalannya
bukanlah mendirikan banyak negara, melainkan membangun negara yang satu di
seluruh dunia Islam. Demikian juga persoalannya bukan mendirikan negara
sembarangan. Bukan pula membangun sebuah negara yang diberi sebutan Islam dan
berhukum dengan selain yang diturunkan Allah. Bahkan juga bukan mendirikan
sebuah negara yang dinamakan Islam dan berhukum dengan undang- undang Islam
saja tanpa memikul dakwah Islam sebagai qiyadah fikriyah (kepemimpinan
ideologis). Sekali lagi, persoalannya bukan mendirikan sebuah negara semacam
itu, melainkan membangun sebuah negara yang akan dapat melanjutkan kehidupan
Islami yang terpancar dari akidah; sekaligus menerapkan Islam di tengah-tengah
masyarakat, setelah terlebih dahulu Islam merasuk ke dalam jiwa, mantap di
dalam akal, serta mengembangkan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.
Daulah
Islam bukanlah khayalan seseorang yang tengah bermimpi, sebab terbukti telah
memenuhi pentas sejarah selama 13 abad. Ini adalah kenyataan. Keberadaan Daulah
Islam merupakan sebuah kenyataan di masa lalu dan akan menjadi kenyataan pula
di masa depan, tidak lama lagi. Sebab, faktor-faktor yang mendukung
keberadaannya jauh lebih kuat untuk diingkari oleh jaman atau lebih kuat untuk
ditentang. Saat ini telah banyak orang-orang yang berpikiran cemerlang. Mereka
itu adalah bagian umat Islam yang sangat haus akan kejayaan Islam.
Daulah
Islam bukan sekadar harapan yang dipengaruhi hawa nafsu, tetapi kewajiban yang
telah Allah tetapkan kepada kaum Muslim. Allah memerintahkan mereka untuk
menegakkannya dan mengancam mereka dengan siksa-Nya jika mengabaikan
pelaksanaannya. Bagaimana mereka mengharapkan ridha Allah, sementara kemuliaan
di negeri mereka bukan milik Allah, Rasul-Nya, dan kaum Muslim? Bagaimana
mereka akan selamat dari siksa-Nya, sementara mereka tidak menegakkan negara
yang mempersiapkan pasukan, menjaga daerah-daerah perbatasan, melaksanakan hudud
Allah dan menerapkan pemerintahan dengan segala hal yang telah Allah turunkan?
Kerana
itu, wajib atas kaum Muslim menegakkan Daulah Islam, sebab Islam tidak akan
terwujud dengan bentuk yang berpengaruh kecuali dengan adanya negara. Demikian
juga, negeri-negeri mereka tidak dapat dianggap sebagai Negara Islam kecuali
jika Daulah Islam yang menjalankan roda pemerintahannya.
Daulah
Islam semacam ini, bukan sesuatu yang mudah (diwujudkan) dengan sekadar
mengangkat para menteri —baik dari individu atau parti— lalu mereka menjadi
bagian dalam struktur pemerintahan. Sesungguhnya jalan menuju tegaknya Daulah
Islam dihampari onak dan duri, penuh dengan berbagai risiko, dan kesulitan.
Belum lagi adanya tsaqafah non-Islam, yang akan menyulitkan; adanya pemikiran dangkal
yang akan menjadi penghalang; dan pemerintahan yang tunduk pada Barat, yang
membahayakan.
Sesungguhnya
orang-orang yang meniti jalan dakwah Islam untuk mewujudkan Daulah Islam;
mereka lakukan itu untuk meraih pemerintahan, yang akan mereka gunakan sebagai
thariqah dalam melanjutkan kehidupan Islam di negeri-negeri Islam dan mengemban
dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Karena itu, anda saksikan mereka tidak
akan menerima pemerintahan parsial, meskipun banyak hal yang mengodanya. Mereka
juga tidak akan menerima pemerintahan yang sempurna, kecuali jika memberi
peluang untuk menerapkan Islam secara revolusi (inqilabi). "
Sekian
dari Petikan Pengenalan Buku Negara Islam (Daulah Islamiah karangan Syeikh
Taqiuddin Nabhani)
No comments:
Post a Comment